Gaya Kepemimpinan Spiritual

Adelina Frisila

2MA03

10819134

adelinafrisila95@gmail.com

Tugas Individu III


A. Nama Pemimpin : Paus Fransiskus

B. Kasus

Paus Fransiskus mengunjungi bekas daerah kekuasaan ISIS di Irak: 'Perdamaian lebih kuat daripada peperangan'


    Paus Fransiskus mengunjungi beberapa daerah di Irak utara yang sebelumnya dikuasai oleh kelompok yang menamai diri mereka Negara Islam (ISIS) pada hari ketiga perjalanan bersejarahnya ke negara itu.Militan menyerbu wilayah itu pada tahun 2014, menghancurkan gereja-gereja bersejarah dan melakukan penjarahan.

    

    Umat Kristen telah kembali ke sana sejak ISIS dikalahkan pada 2017.

Paus juga akan merayakan Misa di sebuah stadion sepak bola di kota Erbil, acara yang diperkirakan akan dihadiri 10.000 orang.


    Ada kekhawatiran acara itu bisa menyebarkan virus corona. Kasus Covid-19 di negara itu telah mengalami peningkatan tajam selama sebulan terakhir, membuat perjalanan Paus sangat berisiko. Pemimpin Gereja Katolik berusia 84 tahun itu dan rombongannya telah divaksinasi, tetapi Irak baru menerima dosis pertama minggu lalu.


    Apa yang dikatakan Paus?

Pada hari Minggu (07/03), Paus mengunjungi Mosul - bekas benteng ISIS selama tiga tahun. Di sana, dia berdoa di Church Square untuk para korban perang yang menewaskan puluhan ribu warga sipil. Dikelilingi oleh reruntuhan empat gereja, dia mengatakan eksodus umat Kristen dari Irak dan Timur Tengah telah menyebabkan "kerugian yang tak terhitung, tidak hanya bagi individu dan komunitas terkait, tetapi juga terhadap masyarakat yang mereka tinggalkan".


Merujuk pada kawasan bersejarah Mesopotamia, yang meliputi sebagian besar Irak modern termasuk Mosul, Paus Fransiskus berkata: "Betapa kejamnya bahwa di negara ini, tempat lahir peradaban, harus dilanda pukulan yang begitu barbar, dengan tempat-tempat ibadah kuno hancur dan ribuan orang - Muslim, Kristen, Yazidi dan lainnya - terpaksa mengungsi atau dibunuh.

"Hari ini, bagaimanapun, kami menegaskan kembali keyakinan kami bahwa persaudaraan lebih kuat dibandingkan pembunuhan saudara, bahwa harapan lebih kuat daripada kebencian, dan bahwa perdamaian lebih kuat daripada peperangan."


ISIS menodai tempat ibadah Kristen, memenggal kepala patung yang terkait keagamaan, dan memasang bom di sana. Sebuah salib didirikan di Alun-alun Gereja untuk mengbadikan kunjungan Paus. Salib itu dibuat dari kursi kayu yang diselamatkan dari gereja-gereja di seluruh wilayah, sebagaimana diberitakan outlet berita Timur Tengah The National.


Dia kemudian akan mengunjungi gereja terbesar Irak, yang sebagian dihancurkan oleh ISIS, di dekat Qaraqosh. Perjalanan empat hari, yang dimulai pada hari Jumat, adalah perjalanan internasional pertama Paus sejak dimulainya pandemi lebih dari setahun yang lalu, dan kunjungan Paus yang pertama ke negara itu.


Beberapa kelompok militan Syiah dilaporkan menentang kunjungan tersebut. Mereka menyatakan tur tersebut merupakan campur tangan Barat dalam urusan negara. Sekitar 10.000 personel Pasukan Keamanan Irak dikerahkan untuk melindungi Paus selama kunjungannya, selain itu jam malam juga diberlakukan untuk membatasi penyebaran Covid-19. Pemimpin gereja Katolik berusia 84 tahun itu sebelumnya berkata kepada wartawan bahwa ia merasa "terikat oleh tugas" untuk melakukan perjalanan "simbolik" ke berbagai situs di Irak.


C. Sejarah Kepemimpinannya


    Paus Fransiskus lahir di Buenos Aires dengan nama Jorge Mario Bergoglio, 17 Desember 1936. Ia adalah anak pertama dari lima bersaudara dari sebuah keluarga yang berasal dari Piemonte, sebuah wilayah di Italia Utara, tepatnya di Bricco Marmorito, bagian dari kota Asti. Ayahnya bernama Mario Jose Bergoglio, seorang pegawai kereta api dan ibunya Regina Sivori, seorang ibu rumah tangga


    Pada 11 Maret 1958, Jorge Mario Bergoglio menjalani masa novisiat sebagai calon Jesuit di sebuah novisiat SJ di Buenos Aires. Selepas menjalani masa novisiat akhirnya ia mengucapkan kaul pertama sebagai seorang Jesuit. Pada tahun 1960 Mario dikirim ke Chile untuk belajar ilmu-ilmu sosial kemudian kembali lagi ke Argentina untuk memulai belajar filsafat dan teologi di kolese San Jose ‘de San Miguel.


    Kurun Waktu tahun 1964-1965, Jorge Mario menjalani masa orientasi kerasulannya sebagai seorang Jesuit muda dengan mengajar sastra dan psikologi di Kolese Immaculate Conception di Santa Fe. Setelah menyelesaikan tahun kerasulannya ia belajar teologi sepanjang tahun 1967-1970. Tahbisan diakonat dan kemudian imam diterimanya pada 13 Desember 1969.


    Pada 22 April 1973 Pastor Jorge Mario Bergoglio SJ mengucapkan kaul terakhir sebagai seorang Jesuit, dan 31 Juli 1973 dipilih sebagai Provinsial SJ Provinsi Argentina. Tugas sebagai provinsial SJ dia lakoni selama 6 tahun. Setelah jabatannya sebagai provinsial selesai, pada tahun 1986 ia melanjutkan studi doktoralnya di Jerman.


    Pada 20 Mei 1992, Paus Santo Yohanes Paulus II mengangkatnya sebagai Uskup Auxilier untuk Buenos Aires, kemudian  melantiknya sebagai uskup Coadjutor untuk Uskup Agung Buenos Aires dan mengangkatnya sebagai Uskup Agung di Dioses Buenos Aires, 28 Februari 1998. Pada 21 Februari 2001 Santo Paus Yohanes Paulus II menganugerahi gelar Kardinal kepada Uskup Agung itu.


Comments

Popular posts from this blog

Berita 2 : PT Lion Air Group (Manajemen Komunikasi Organisasi)

BERITA

TOR (TERM OF REFERENCE)