Gaya Kepemimpinan Transaksional
Adelina Frisila
2MA03
10819134
adelinafrisila95@gmail.com
Tugas Individu III
Sebanyak 50 nama tokoh di Indonesia masuk sebagai pemimpin baru pembawa perubahan atau Power 50 New Leaders Making A Difference versi AsiaGlobe Indonesia. Salah satunya Chairman MNC Group, Hary Tanoesoedibjo.
Menurt Pakar Komunikasi Politik asal Universitas Paramadina, Hendri Satrio susunan 50 nama pemimpin baru pembawa perubahan versi AsiaGlobe Indonesia sudah cocok. Salah satu yang cocok masuk sebagai pemimpin baru pembawa perubahan yakni, Hary Tanoesoedibjo.
"Cocoklah itu buat masa depan. Nah, yang paling senior kan itu Megawati. Tapi enggak ada SBY, ada Prabowo, yang lain masih muda," kata Hendri kepada Okezone, Kamis (17/1/2019).
Meskipun 50 nama pemimpin baru pembawa perubahan tersebut dianggap cocok, Namun, Hendri mempertanyakan indikator pemilihan 50 nama tersebut. Sebab, 50 nama tersebut merupakan orang-orang terkenal.
"Kita pengen tahu indikator pemilihannya itu apa? Karena semuanya kan nama-nama terkenal itu, tapi kaya olahragawan, atau budayawan juga enggak ada, politisi juga enggak terlalu banyak, tapi kita harus optimis," pungkasnya.
Berdasarkan data resmi dari Kemenkominfo, laporan itu juga memuat pemimpin pembawa perubahan pada urutan lima besar antara lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wapres Jusuf Kalla, Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Kandidat Wapres Ma'ruf Amin.
Sementara itu, Hary Tanoesoedibjo masuk dalam kategori sebagai seorang pebisnis. Ada juga Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, dan Ketua Kadin Rosan P. Roeslani.
C. Sejarah Kepemimpinan
Pengusaha kelahiran Surabaya, 26 September 1965 ini duduk sebagai Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem. Keterlibatan Hary Tanoe sendiri didalam partai Nasdem secara nyata pada tanggal 26 Juli 2011saat deklarasi partai tersebut di Mercure Hotel,Ancol. Namun sepertinya kepemimpinan Hary Tanoe di Partai Nasdem lebih bercorak transaksional. J.M Burns mengatakan bahwa salah satu gaya kepemimpinan transaksional adalah Kepemimpinan Partai.
Pertama, Hary Tanoe adalah Ketua Dewan Pakar Partai Nasdem. Meskipun tidak menjadi Ketua Umum Partai Nasdem, Hary Tanoe dapat memberikan pengaruhnya lewat tugasnya sebagai Ketua Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat. Kedua, bisa dilihat dari Kepemimpian Hary Tanoe di Partai Nasdem pun transaksional. Sebagai media owner Hary Tanoe, memanfaat seluruh media dan karyawannya untuk membantu Partai Nasdem.
Sebagai pendiri MNC Group, beliau berhasil membuat MCOM dan MNC menjadi perusahaan media terdepan di Indonesia, beliau juga secara langsung mengembangkan dan mengawasi strategi perusahaan holding dan semua anak perusahaan. Beliau memegang gelar Bachelor of Commerce (Honours) dari Carleton University, Kanada (1988) dan Master of Business Administration dari Ottawa University, Kanada (1989). Selain aktif menjadi pembicara di berbagai acara media di tingkat nasional dan internasional, beliau mengajar di program pasca sarjana di beberapa universitas di bidang corporate finance, investasi dan strategi manajemen.
Menggambarkan kebutuhan antara Hary Tanoe dengan Partai Nasdem. Partai Nasdem membutuhkan anggota untuk mendukungnya sedangkan Hary Tanoe membutuhkan pekerja untuk perusahaannya. Dengan begitu anggota Partai Nasdem memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bekerja diperusahaan yang ditangani oleh Hary Tanoe dibandingkan dengan orang yang tidak menjadi anggota Partai Nasdem. Ini menandakan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan menjadi prioritas nomor dua.
Selain itu hubungan Hary Tanoe dan Partai Nasdem juga dapat dilihat bargaining politik yang dilakukannya dengan cara melakukan pertukaran antara kepentingan bisnis dan kepentingan politik. Sebagai pengusaha media tentunya Hary Tanoe mempunyai kepentingan bisnis yaitu untuk mempertahankan, mengamankan dan melebarkan usaha medianya. Sementara Partai Nasdem mempunyai kepentingan politik untuk menjadi partai pemenang pemilu 2014. Kepentingan Partai Nasdem seperti yang disampaikan oleh Armyn Gultom.
Comments
Post a Comment